BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Mukosa saluran
pencemaan merupakan barier antara tubuh dengan berbagai bahan, termasuk
produk-produk pencernaan, toksin, obat-obatan, makanan/minuman dan
mikroorganisme yang masuk lewat saluran cerna. Dalam saluran pencemaan
terdapat berbagai sistem yang kompleks, sehingga bahan-bahan yang berguna oleh
tubuh akan diserap dan bahan-bahan yang tak berguna dinetralisir oleh sistem
tersebut.
Saluran pencernaan
mengandung berbagai sistem yang secara efektif dapat menangkap/proteksi
terhadap bahan-bahan yang masuk saluran cerna. Proteksi tersebut dilakukan oleh
adanya beberapa faktor :
- Faktor pre-epitelial.
- Integritas sel epitelial saluran cerna.
- Proteksi oleh sistem imun yang terdapat lokal dalam salurann pencernaan sendiri dan umum dalam sistem pembuluh darah dan limfe.
pada dasarnya terjadinya ulkus peptikum di sebabkan oleh dua
faktor yang utama yaitu faktor agresif yang di sebabkan oleh meningkatnya asam
lambung dan juga faktor defensif berupa berkurangnya perlindungan terhadap
mukosa lambung. maka prinsip pengobatan ulkus peptikum maupun gastritis di
tujukan untuk mengatasi kedua faktor diatas. Karena saat ini prinsip pengobatan
lebih banyak di tujukan pada mengatasi masalah akibat faktor agresif, maka pada
kesempatan ini kami akan membahas menyangkut prinsip pengobatan untuk mengatasi
faktor defensif yaitu turunnya kemampuan proteksi mukosa lambung yang
dapat memungkinkan terciptanya ulkus peptikum.
I.2. Tujuan
1.
Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah farmakologi
2.
Untuk mengetahui obat-obat proteksi mukosa lambung
BAB II
PEMBAHASAN
Mukosa saluran
pencemaan merupakan barier antara tubuh dengan berbagai bahan, termasuk
produk-produk pencernaan, toksin, obat-obatan, makanan/minuman dan
mikroorganisme yang masuk lewat saluran cerna. Dalam saluran pencemaan
terdapat berbagai sistem yang kompleks, sehingga bahan-bahan yang berguna oleh
tubuh akan diserap dan bahan-bahan yang talc berguna dinetralisir oleh sistem
tersebut.
Ketidakseimbangan antara faktor-faktor agresif(asam dan
pepsin) dan faktor-faktor defensif (resistensi mukosa) pada mukosa
lambung-duodenum menyebabkan terjadinya gastritis, duodenitis, ulkus lambung
dan ulkus duodenum.
Asam lambung yang bersifat korosif dan pepsin yang bersifat
proteolitik merupakan dua faktor terpenting dalam menimbulkan kerusakan mukosa
lambung-duodenum. Faktor-faktor agresif lainnya adalah garam empedu, obat-obat
ulserogenik (aspirin dan antiinflamasi nonsteroid lainnya, kortikosteroid dosis
tinggi), merokok, etanol, bakteria, leukotrien B4 dan lain-lain.
Faktor-faktor yang merupakan mekanisme proteksi mukosa
lambung-duodenum adalah sawar mukus bikarbonat, sawar mukosa, aliran darah
mukosa dan regenerasi mukosa. Mekanisme proteksi mukosa lambung-duodenum
terhadap kerusakan oleh faktor-faktor agresif ini disebut dengan istilah
sitoproteksi. Meskipun mekanisme sitoproteksi ini belum diketahui secara
pasti, ada bukti bahwa prostaglandin endogen memegang peranan penting.
pada dasarnya terjadinya ulkus peptikum ataupun gatritis di
sebabkan oleh dua faktor yang utama yaitu faktor agresif yang di sebabkan oleh
meningkatnya asam lambung dan juga karena faktor defensif berupa berkurangnya
perlindungan terhadap mukosa lambung. maka prinsip pengobatan ulkus peptikum
maupun gastritis di tujukan untuk mengatasi kedua faktor diatas. prinsip
pengobatan untuk mengatasi faktor defensif yaitu turunnya kemampuan proteksi
mukosa lambung yang dapat memungkinkan terciptanya ulkus peptikum.
Pengobatan ulkus peptikum maupun gastritis dengan mengatasi
masalah defensif berupa mengatasi masalah berkurangnnya mukosa lambung dapat di
lakukan dengan penggunaan obat-obatan sitoprotektif.
munurut anda gimana.. . . .
BalasHapuspdek ko....
BalasHapusCAM KOHAA>>>>
BalasHapusPA MAKSUD MUKASO TUUUU
BalasHapus